Chapter 13 :
ERNOWO SETIYO JATMIKO ( C1C015015)
OGI HERMANSYAH ( C1C015028)
AHSAN MUAFI F (C1C015041)
MUHAMMAD FIKRI HAIKAL (C1C015056)
Managing the
Systems Development Life Cycle
Siklus hidup
pengembangan sistem (system development life cycle – SDLC) adalah untuk
mengurangi risiko lewat perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan dokumentasi
secara hati-hati dari aktivitas-aktivitas lama. Lima tahap dari Siklus hidup
pengembangan sistem dijelaskan sebagai berikut.
- Strategi Sistem adalah untuk mengembangkan strategi sistem yang memerlukan memahami kebutuhan bisnis strategis organisasi. Ini mungkin berasal dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan, dan keadaan pasar saat ini. Kebutuhan ini mencerminkan postif relative perusahaan guna mempertahankan keunggulan strategisnya.
- Insiasi Proyek. Insiasi proyek adalah proses proposal system di nilai untuk melihat konsistensinya dengan rencana sistem strategis dan dievaluasi dalam hal kelayakannya dan biaya-manfaatnya. Alternatif desain konseptial dipertimbangkan dan yang dipilih kemudian dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC.
- Pengembangan di dalam Perusahaan. Sebelum disebutkan sebelumnya beberapa organisasi memiliki kebutuhan informasi yang unik yang dapat cukup terpenuhi hanya melalui pengembangan internal, langkah pengembangan di dalam perusahaan mencakup analisis kebutuhan pengguna, desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna, pemrogaman aplikasi, serta pengujian dan implementasi sistem yang sudah lengkap.
- Paket Komersial. Ketika sifat proyek dankebutuhan ijin pengguna, sebagian besar perusahaan akan mencari paket peranti lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada mengembangkan sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak komersial. Di antaranya adalah biaya awal yang lebih rendah, waktu implementasi yang lebih singkat, pengendalian yang lebih baik, dan pengujian yang ketat oleh pemasok.
- Pemeliharaan dan Dukungan. Pemeliharaan mencakup perolehan dan implemantasi versi peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar dapat mengakomodasi perubahan dalam kebtuhan pengguna.
Partisipan
Dalam Pengembangan Sistem
Partisipan dalam pengembangan sistem dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga kelompok yaitu:
- Profesional sistem adalah analis sistem, desainer sistem, dan pemrogram. Orang-orang ini adalah yang membangun sistem.
- Pengguna akhir adalah orang-orangyang akan menggunakan sistem yang dibangun.
- Pemegang kepentingan adalah individu yang berada di dalam atau di luar perusahaan yang berhubungan dengan sistem tersebut, tetapi bukan merupakan pengguna akhir.
Strategi
Sistem
Tujuan dari strategi sistem adalah untuk menghubungkan proyek sistem
individual denagn tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan yang
mempertimbangkan strategis sistem secara serius membentuk komisi pengarah untuk
memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap proyek sistem. Tahap strategi
dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama yaitu menilai kebutuhan informasi
strategis perusahaan, mengembangkan rencana sistem strategis, dan membuat
rencana tindakan.
A. Menilai Kebutuhan Informasi Strategis
Ø Kebutuhan Bisnis Strategis
1. Visi dan misi. Pengembangan strategi bisnis memerlukan pemahaman
mengenai visi manajemen atas, yang telah mambentuk strategi bisnis organisasi.
2. Analisis industri dan kompetensi
·
Analisis industri memberikan
analisis faktor-faktor penggerak yang memengaruhi industri dan kinerja
organisasi.
·
Analisis kompetensi memberikan
gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi, seperti yang terlihat
dalam empat filter strategis:
1.
Sumber daya
2.
Infrastruktur
3.
Produk/jasa
4.
Pelanggan
Ø Sistem Warisan
Sistem warisan terdiri
atas aplikasi, basis data, dan proses bisnis yang saat ini sedang berjalam
sepenuhnya.
Mengembangkan deskripsi arsitektur, Arsitektur
sistem adalah struktur komponen, keterkaitannya, serta prinsip dan petunjuk
yang mengatur desain dan evolusinya sepanjan waktu. Deskripsi arsitektur adalah
deskripsi formal dari sistem informasi yang diatur dengan cara tertentu,
sehingga dapat mengidentifikasi property structural dari sistem dan
mendefinisikan komponen atau blok bangunan yang membentukan sitem informasi
secara keseluruhan.
Ø Umpan Balik
Tahap-tahap
utama dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenali masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mnetapkan tujuan sistem
4. Menentukan kelayakan proyek
5. Menyiapakan proposal proyek formal
Mengenali
Masalah
Ø Manajemen reaktif, menanggapi masalah tersebut hanya ketika masalah
tersebut mencapai status kritis dan tidak dapat lagi diabaikan.
Ø Manajemen proaktif tetap
waspada terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat dari masalah, dan secara
agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki sistem organisasi.
Mendefinisikan
Masalah
Manajer harus menghindari godaan untuk melakukan loncatan logika, dari
pengenalan gejala ke definisi masalah. Penting sekali untuk tetap berpikiran
terbuka dan mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang dapat
menarik perhatian dan sumber daya dalam keputusan-keputusan yang keliru.
Menentukan
Tujuan Sistem
Kebutuhan informasi pengguna perlu ditetapkan dalam bentuk tujuan
operasional untuk sistem informasi yang baru.
Kelayakan
Proyek Pendahuluan
Studi pendahuluan kelayakan proyek dilakukan ditahap awal untuk
menentukan apakah sebuah proyek baik diteruskan atau tidak.
- Kelayakan teknis berhubungan denagn apakah sistem tersebut dapat dikembangkan dengan teknologi yang ada saat ini atau apakah diperlukan teknologi baru.
- Kelayakan ekonomi berkaitan dengan ketersediaan dana untuk menyelesaikan proyek.
- Kelayakan hukum mengidentifikasikan setiap konflik antara proposal yang diusulkan dan kemampuan perusahaan untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya.
- Kelayakan operasional menunjukkan tingkat kecocokan antara prosedur-prosedur perusahaan yang ada saat ini serta keahlian personel dan persyaratan operasional dari sistem yang baru.
- Kelayakan jadwal berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek dalam kerangka waktu yang diterima.
Menyiapkan
Proposal Proyek Formal
Proposal proyek sistem memberikan dasar bagi manajemen untuk memutuskan
apakah akan meneruskan sebuah proyek atau tidak.
B. Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Setelah mengumpulkan dan mendokumentasikan input dari rencana
bisnis, isu-isu hukum, dan umpan balik pengguna, para anggota dari komisi
pengarah dan profesional sistem mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing
proposal. Hal ini mencakup penilaian
manfaat, biaya dan implikasi strategis dari masing-masing proyek terhadap
organisasi. Pengembangan akan dilanjutkan bagi proposal yang menunjukan potensi
yang paling besar.
Ø Membuat Rencana Tindakan
Balance
scorecard adalah sistem manajemen yang memungkinkan organisasi untuk
mengklarivikasi visi dan strategi, dan menerjemahkannya ke dalam tindakan.
1.
Perspektif Proses bisnis Internal,
Metrik berdasrkan perspektif ini akan memungkinkan para manajer untuk
mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan
layanannya sesuai dengan permintaan pelanngan atau tidak.
2.
Perspektif Pelanggan, mencakup
ukuran-ukuran yang objektif, seperti tingkat retensi pelanggan, serta
kriteria yang lebih subjektif, seperti
penelitian pasar dan survei kepuasan pelanggan.
3. Perspektif Keuangan, mencakup ukuran tradisional seperti
probabilitas, laba, dan penjualan. Akan tetapi penekanan yang berlebih pada
kinerja keuangan dapat mendorong terjadinya keputusan jangka pendek yang bisa
menyebabkan ketidakseimbangan dengan perspektif-perspektif lainnya.
4. Balance Scorecard yang Diterapkan Pada Proyek TI, Melalui analisis
indikator BSC, komosi pengarah dapat menetapkan prioritas dari beberapa
proposal berdasarkan dampak stategisnya jika dipandang dari berbagai
prespektif. Mereka bisa menggunakan metrik ini untuk mengidentifikasi proposal
yang akan dilanjutkan ketahap inisiasi proyek dalam SDLC.
5. Lahkah Survei, Fakta-fakta yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan pendahuluan tentang sisitem tersebut dikumpulkan dan
dianalisis.
6. Langkah Analisis, sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan fakta. Analis secar simultan melakukan analisis ketika dia
mengumpulkan fakta. Hanya dengan mengetahui adanya masalah saja menunjukkan
menunjukkan adanya pemahaman akan norma atau situasi yang diinginkan. Oleh
karena itu,sulit untuk menentukandi titik mana survei akan berakhir dan
analisis dimulai.
7. Melakukan studi kelayakan dan
terperinci, Penguji harus melakukan studi kelayakan terperinci(detailed
feasibility study). Objectivitas merupakan hal yang esensial bagi penilaian
yang adil bagi setiap desain. Kelompok ini harus terdiri dari menager proyek,
seorang perwakilan pengguna sistem, dan profesional sistem yang bukan merupakan
bagian dari proyek tetapi memiliki keahlian dalam bidang-bidang tertentu yang
dicakup oleh study kelayakan.
8. Melakukan Analisis Biaya-Manfaat, membantu menejemen menentukan
apakah(dan sampai seberapa besar) manfaat yang dapat diterima dari sistem yang
diusulkan akan melebihi biayanya. Teknik ini secara berkala akan idgunakan
untuk menaksir nilai keuangan yang diharapkan dari investasi bisnis.
9. Membandingkan Biaya Dan Manfaat, Langkah berikutnya dalam analisis
biaya-manfaat adalah membandingkan biaya dan manfaat yang didefinikasi dalam
dua langkah yang pertama.Dua metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi
sistem infomasi adalah nilai sekrang bersih dan pembayaran kembali.
10. Akuntan Dalam Pengelolaan SDLC,
Proses SDLC menarik perhatian akuntan karena dua alasan. Pertama, pembuatan
sistem informasi mewakili transaksi keuangan signifikan yang memerlukan sumber
daya keuangan dan sumber daya manusia. Kedua yang lebih menekankan bagi para
akuntan adalah produk yang dihasilkan SLDC. Kualitas sistem informasi akutansi
berhubungan langsung dengan aktifitas SLDC yang menghasilkannya. Sitem ini
digunakan untuk menyajikan informasi akutansi ke pengguna eksternal dan
insternal.
11. Peran Akuntan Dalam Strategi Sistem, auditor meninjau strategi
sistem secara rutin. Sejarah telah menunjukkan bahwa perencanaan sistem yang
hati-hati merupakan aktifitas yang berbiaya efektif dalam mengurangi resiko
terjadinya sistem yang tidak dibutuhkan, tidak diinginkan, tidak efisien, dan
tidak efektif. Baik auditor eksternal maupun auditor insternal memiliki
perhatian khusus atas produk yang dihasilkan oleh sitem tersebut.
12. Peran Akuntan Dalam Desain Konseptual, akuntan memainkan peran
penting dalam konsepptual sistem. Akuntan harus mengetahui implikasi
pengendalian dari setiap desain alernatif dan memastikan bahwa konvensi
akutansi dan persyaratan hukum dapat terpenuhi. Beberapa teknik audit komputer
mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur-fitur audit tertentu.
Fitur-fitur ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan pada saat
desain konseptual.
13. Peran Akuntan Dalam Pemilihan Sistem, kelayakan ekonomi dari sistem
yang diusulkan merupakan perhatian utama bagi akuntan. Secara khusus akuntan
harus memastikan bahwa:
a. Hanya biaya yang bisa dihindari yang digunakan dalam perhitungan
manfaat penghematan biaya.
b. Tingkat bunga yang masuk akal digunakan dalam mengukur nilai
sekarang dari arus kas.
c. Biaya satu kali dan biaya berulang dilaporkan dengan lengkap dan
akurat.
d. Umur ekonomis yang realistis digunakan dalam membandingkan beberapa
proyek.
e. Manfaat yang tidak berwujud diberikan nilai keuangan yang masuk
akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar